Apa itu obesitas??? Secara ilmiah, obesitas terjadi
akibat mengkonsumsi kalori lebih banyak dari yang diperlukan oleh tubuh.
Penyebab terjadinya ketidakseimbangan antara asupan dan pembakaran kalori ini
masih belum jelas. Terjadinya obesitas melibatkan beberapa faktor, antara lain :
1.
Faktor Genetik
Obesitas cenderung diturunkan,
sehingga diduga memiliki penyebab genetik. Tetapi anggota keluarga tidak hanya
berbagi gen, tetapi juga makanan dan kebiasaan gaya hidup, yang bisa mendorong
terjadinya obesitas. Seringkali sulit untuk memisahkan faktor gaya hidup dengan
faktor genetik. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa rata-rata faktor genetik
memberikan pengaruh sebesar 33% terhadap berat badan seseorang.
Gen merupakan faktor yang penting
dalam berbagai kasus obesitas, tetapi lingkungan seseorang juga memegang
peranan yang cukup berarti. Lingkungan ini termasuk perilaku/pola gaya hidup
(misalnya apa yang dimakan dan berapa kali seseorang makan serta bagaimana
aktivitasnya). Seseorang tentu saja tidak dapat mengubah pola genetiknya,
tetapi dia dapat mengubah pola makan dan aktivitasnya.
3.
Faktor Psikis
Apa yang ada di dalam pikiran
seseorang bisa mempengaruhi kebiasaan makannya. Banyak orang yang memberikan
reaksi terhadap emosinya dengan makan.
Salah satu bentuk gangguan emosi adalah persepsi diri yang negatif. Gangguan ini merupakan masalah yang serius pada banyak wanita muda yang menderita obesitas, dan bisa menimbulkan kesadaran yang berlebihan tentang kegemukannya serta rasa tidak nyaman dalam pergaulan sosial.
Salah satu bentuk gangguan emosi adalah persepsi diri yang negatif. Gangguan ini merupakan masalah yang serius pada banyak wanita muda yang menderita obesitas, dan bisa menimbulkan kesadaran yang berlebihan tentang kegemukannya serta rasa tidak nyaman dalam pergaulan sosial.
4.
Faktor perkembangan.
Penambahan ukuran atau jumlah
sel-sel lemak (atau keduanya) menyebabkan bertambahnya jumlah lemak yang
disimpan dalam tubuh. Penderita obesitas, terutama yang menjadi gemuk pada masa
kanak-kanak, bisa memiliki sel lemak sampai 5 kali lebih banyak dibandingkan
dengan orang yang berat badannya normal. Jumlah sel-sel lemak tidak dapat
dikurangi, karena itu penurunan berat badan hanya dapat dilakukan dengan cara
mengurangi jumlah lemak di dalam setiap sel.
5.
Aktivitas fisik.
Kurangnya aktivitas fisik
kemungkinan merupakan salah satu penyebab utama dari meningkatnya angka
kejadian obesitas di tengah masyarakat yang makmur. Orang-orang yang tidak aktif
memerlukan lebih sedikit kalori. Seseorang yang cenderung mengkonsumsi makanan
kaya lemak dan tidak melakukan aktivitas fisik yang seimbang, akan mengalami
obesitas.
Ada dua pola makan abnormal yang bisa menjadi penyebab obesitas yaitu makan dalam jumlah sangat banyak (binge) dan makan di malam hari (sindroma makan pada malam hari). Kedua pola makan ini biasanya dipicu oleh stres dan kekecewaan. Binge mirip dengan bulimia nervosa, dimana seseorang makan dalam jumlah sangat banyak, bedanya pada binge hal ini tidak diikuti dengan memuntahkan kembali apa yang telah dimakan. Sebagai akibatnya kalori yang dikonsumsi sangat banyak. Pada sindroma makan pada malam hari, adalah berkurangnya nafsu makan di pagi hari dan diikuti dengan makan yang berlebihan, agitasi dan insomnia pada malam hari.
- Faktor Kesehatan
Beberapa penyakit bisa menyebabkan obesitas antara lain
- Hipotiroidisme
- Sindroma Cushing
- Sindroma Prader-Willi
- Beberapa kelainan saraf yang bisa menyebabkan seseorang banyak makan.
- Obat-obatan. Obat-obat tertentu (misalnya steroid dan beberapa anti-depresi) bisa menyebabkan penambahan berat badan.
Demikian informasi yang dapat saya bagikan,
mudahan bermanfaat, aamiin....